Pilih mana. Shared Hosting, Semi Dedicated & Dedicated Hosting
Pilih mana. Shared Hosting, Semi Dedicated & Dedicated Hosting

Pilih mana? Shared Hosting, Semi Dedicated atau Dedicated Hosting

Perbedaan jenis hosting

Hosting adalah layanan untuk penyimpanan (host) data, sehingga data bisa diakses lewat internet (publik). Data yang disimpan adalah konten tulisan, gambar, script, database, dan lainnya. Karena hosting tidak hanya berfungsi untuk menyimpan, tetapi juga memproses data atau perintah yang diterimanya. Cloud storage seperti google cloud, dropbox adalah tempat penyimpanan, tetapi tidak bisa memproses perintah.

Hosting atau juga yang dikatakan server adalah komputer (CPU), sehingga server/hosting bisa memproses dan mengolah data untuk ditampilkan kepada pengunjung. Website mempunyai database, struktur data yang kompleks, setiap kunjungan dari visitor ke website, akan menginisiasi hosting untuk memproses data yang akan ditampilkan pada website tersebut.

Tentunya dalam memilih hosting, kita mau website yang cepat dan aman. Ada banyak istilah yang dipakai untuk menyatakan hosting, seperti web host, shared host, VPS, ECS, dedi, dedicated host, cloud host, cloud compute, WordPress host, dan lainnya lagi. Nama-nama host itu sering kali mengecoh dan membingungkan pembeli atau penyewa host, padahal kadang barangnya sama saja, hanya pemakaian istilah-istilah marketing ini bisa menyesatkan. Jadi kita juga harus mengerti host macam apa yang kita cari, dan host jenis apa yang disediakan oleh penyedia hosting tersebut.

Secara prinsip kerjanya, semua jenis web hosting dibagi menjadi shared, semi dedicated, dan dedicated.

Shared hosting

Ini adalah tipe hosting yang paling umum dan paling banyak kita temui. kebanyakan hosting provide sekarang menyebut jenis ini sebagai cloud hosting/cloud host.

There is no cloud, it's just someone else's computer
There is no cloud, it’s just someone else’s computer

Ya, cloud computer itu adalah komputer yang kita pakai/sewa, tetapi posisinya atau bentuk CPUnya tidak bisa kita lihat, alias komputer orang lain.

Jadi pada prinsipnya semua web host adalah cloud host, termasuk di dalamnya Shared, Semi dedicated, dan Dedicated server. memang tidak salah memakai istilah cloud host untuk shared hosting, tetapi membingungkan kita sebagai pembeli cloud host ini masuk kategori yang mana. Beberapa layanan hosting yang baik, biasanya tetap memberi informasi shared untuk cloud compute yang memang di share.

Shared hosting artinya hosting yang berbagi. Apa yang dibagi? Tentu saja sumberdaya dari CPU dibagi untuk banyak konsumen. Perumpamaan yang paling mudah adalah, shared hosting itu seperti barak. Barak itu seperti satu ruangan besar, dengan banyak tempat tidur, dan semua penghuni tinggal bersebelahan secara langsung. Kamar mandinya biasanya banyak, listriknya besar, air juga harus banyak, karena semua akan dipakai oleh banyak orang. Kalau ada penghuni yang kentut, maka semua akan merasakan baunya. Penghuni lain mandi, maka harus antri; keluar pintu juga antri; kalau ada yang charge hp sampai korslet, yang lain listriknya mati juga, kalau ada penghuni yang mencuri, maka satu barak itu bisa dianggap sebagai pencuri.

Ilustrasi barak & Shared Hosting
Ilustrasi barak & Shared Hosting

Kita tidak pernah tahu berapa website yang ada dalam satu shared host, bisa puluhan dan mungkin bisa ratusan. Sehingga kalau membeli sebuah shared hosting, semoga beruntung saja mendapatkan tetangga yang baik, dan tidak desak-desakan.

Keuntungan shared hosting:

  1. Murah
    Karena sebenarnya biaya sewa komputer dibagi dengan konsumen lain. Ini adalah hal yang seringkali menjadi hal yang membuat shared host menjadi pilihan host yang sangat menarik dan ekonomis terutama untuk website baru.
  2. Unlimited
    Shared hosting harus menyediakan cpu yang besar dengan kapasitas yang besar juga agar bisa menampung banyak website, sehingga seolah-olah tidak terbatas.
  3. Tidak repot
    Seperti masuk barak, semuanya sudah ada, kita tinggal pakai fasilitas saja. Perawatan juga akan dibantu dan dimudahkan oleh hosting provider. Fitur-fitur yang rapi dan teratur itu salah satu faktor juga dalam menentukan harga sebuah shared hosting.

Kekurangan shared hosting:

  1. Semua berbagi
    Sering kita baca: Unlimited HDD tetapi ujung-ujungnya akan terbatas oleh inodes, unlimited bandwith tetapi speed akan dibagi ke penyewa lainnya, dan sebagainya. Tidak ada yang unlimited, semua ada batasnya dan syarat ketentuannya.
    Jadi kalau kamu melihat istilah-istilah unlimited pada web host, jangan langsung senang, wajib untuk curiga terlebih dahulu. Karena semakin banyak orang yang ikut di shared hosting tersebut, makin sedikit atau pelan bagian kita.
    Tetapi kita bisa beruntung kalau belum banyak tetangga, fasilitas yang besar itu bisa kita nikmati sendiri.
  2. Dibatasi
    Di barak atau kosan, pasti banyak peraturan-peraturan yang dibuat untuk menjaga komunitas yang baik. Sama juga dengan shared host,akan banyak peraturan dan batasan yang kita dapatkan. Beberapa shared host yang sangat murah, ketika kita mengedit halaman dengan elementor saja sudah langsung error. Karena kalau kita meload CPU tinggi terus menerus, akan mengganggu performa tetangga. Beberapa layanan hosting sebenarnya membatasi berapa tinggi load CPU yang bisa kita lakukan dalam suatu periode waktu. Bandwith juga berbagi dengan tetangga, walaupun bandwithnya tinggi, kalau semua konsumen menyedot bandwith, pastinya jatah kita akan jadi kecil juga.
    Beberapa juga membatasi jumlah visitor yang bisa kita terima salam satu bulan. Semuanya itu untuk menjaga CPU yang lebih stabil dan adil untuk semua konsumen.
  3. Tidak ada root access
    Karena kita berbagi dengan website lain, maka kita tidak bisa mengatur hosting secara penuh, kontrol penuh akan dipegang oleh pemilik atau admin hosting. Mengganti software, aplikasi hanya bisa dilakukan kalau fasilitas itu memang disediakan oleh hosting provider.
  4. SEO
    Pengaruh shared hosting kepada SEO sebenarnya tidak secara langsung, ada yang mengatakan iya/setuju ada juga yang mengatakan tidak setuju. Tetapi begini pengaruhnya, pada website-website yang ada di dalam satu CPU shared hosting, semua memakai IP yang sama. kita tidak pernah tahu akan dipasangkan dengan tetangga atau website apa, sedang bertetangga dengan siapa, dan IP itu pernah dipakai website apa saja.
    Ada informasi yang mengatakan kalau Google bisa membanned sebuah IP kalau website itu isinya sampah, junk, spam, b4j4kan, p0rn, dsb. Walaupun saya tidak begitu setuju dengan hal itu, tetapi menurut saya IP address adalah bagian dari identitas website, email, dll. Kita tidak pernah tahu apa yang diartikan oleh robot, mesin pencari, atau orang terhadap IP website kita, apalagi kalau IP nya sama dengan IP website yang aneh-aneh.
    Untuk melihat ip address kita sedang atau pernah dipakai siapa saja, bisa cek dengan tool: hackertarget.com/reverse-ip-lookup/ . Dengan memasukkan alamat IP, kita bisa melihat website mana saja yang pernah atau sedang memakai IP address tersebut. Jangan kaget kalau tetangga kamu banyak yang aneh-aneh.

VPS (Virtual Private Server) adalah sebuah mesin virtual yang berperan sebagai server. Isitilah VPS lebih dipakai untuk hosting yang non shared, bisa untuk semi dedicated atau dedicated hosting.
VPS sering juga disebut sebagai ECS (Elastic Compute System), karena sifatnya yang elastis atau fleksible atau scalable untuk upgrade dan mengubah jenis CPU yang dipakai pada server tersebut.
Sifatnya yang scalable ini bisa kita sesuaikan dengan website kita, semakin besar website kita dan kebutuhan hostingnya, maka saat itu juga kita bisa mengganti jenis CPU yang kita pakai untuk menghostingnya.

Semi Dedicated Hosting

Perumpamaannya semi dedicated hosting seperti seperti apartemen, atau kosan dengan kamar masing-masing. Apartemen masih berbagi resources, tetapi dengan pembatasan yang lebih ekslusif. Sebuah kamar apartemen bisa memiliki jalur listrik, air, telepon sendiri. Yang kalau mati, tetangga tidak akan terganggu. Tetapi tetap saja, kalau satu apartemen terlalu gaduh, kalau ada air bocor, bisa mengganggu tetangga. tergantung kualitas apartemen, dan batasan yang ada di apartemen tersebut.

Ilustrasi apartment & Semi Dedicated Hosting
Ilustrasi apartment & Semi Dedicated Hosting

Walaupun semi dedicated hosting masih berbagi, tetapi dengan batasan dan pembagian cluster/droplet/instance yang eksklusif. Semi dedicated sudah memiliki IP sendiri, dan virtual CPU (vCPU) yang alokasinya hanya untuk masing-masing penyewa. Beberapa penyedia semi dedicated yang murah dan berkualitas seperti Upcloud, Vultr, Digital Ocean, Linode, dan untuk sekarang juga sudah banyak tersebia VPS Indonesia yang murah.

Kelebihan semi dedicated hosting

  1. CPU yang jelas
    Semua semi dedicated memberikan keterangan tentang CPU core, jumlah RAM, kapasitas HDD, dan bandwith. Semakin tinggi atau cepat, tentu saja harga sewa hosting tersebut semakin mahal. Pada shared host, kita tidak pernah tau CPU apa yang disewakan kepada kita.
  2. Root access
    Kita yang memegang kendali penuh pada CPU host kita. Mau install OS apa, software, aplikasi, semua terserah kita. Kapan mau hapus, format, backup seluruh server bisa kita atur sendiri. Seringkali root access yang full ini menjadi kekurangan VPS, karena tidak semua orang mau untuk mengurusi dan mensetup server sendiri. Tetapi, sudah banyak software dan aplikasi sekarang ini yang bisa kita pakai untuk mensetup server hosting sendiri menjadi sangat mudah.
  3. Performa yang lebih jelas
    Performa ditentukan oleh CPU yang kita pilih. Pada semi dedicated server, kita tidak akan atau tidak akan banyak terganggu oleh kesibukan website tetangga kita. Lebih dipengaruhi oleh CPU kita sendiri.

Kekurangan semi dedicated hosting

  1. Tidak semua semi dedicated dalam paket yang komplit
    Beberapa VPS tidak ada dalam paket hosting yang siap pakai. Jadi kita harus memilih komponen-komponen sendiri seperti di Alibaba Cloud, yang kalau kita tidak cermat, harganya bisa membengkak. Tetapi itu juga bisa mengurangi beban untuk hal atau fitur yang tidak kita perlukan.
    Sebagian besar VPS tidak menyediakan fitur email siap pakai seperti shared host, bahkan beberapa seperti Google Cloud Compute, memblok port untuk email. Tentu saja kita harus memakai layanan dari luar untuk email (gratis juga banyak). Memang ada kerjaan tambahan, tetapi juga membantu untuk mengurangi beban server untuk menghandle email.
  2. Atur sendiri
    Walaupun mempunyai kekuasaan penuh kita bisa mengatur semuanya sesuai kemauan kita, tetapi bagi blogger yang fokusnya hanya untuk menulis tentu saja menjadi sedikit merepotkan. Dan troubleshoot yang dihadapai juga tidak sesimple yang didapatkan pada shared hosting.

Pada semi dedicated VPS, mungkin akan pernah bertemu istilah burstable. Burst artinya meletus mendadak, istilah burstable pada VPS mengacu pada pemakaian load CPU yang naik tinggi secara tiba-tiba. Kenaikan penggunaan CPU (burst CPU) ini bisa diakibatkan oleh request dari visitor, upload, backend editing, plugin, API, dan lainnya. Hampir semua hosting membatasi burstable ini, apalagi dalam periode waktu yang cukup lama, karena akan berpengaruh pada performa host secara keseluruhan. Tergantung kebijakan dari penyedia VPS, biasanya jika burst hanya dalam beberapa detik sampai 1 menit masih dianggap wajar. Tetapi jika burst sampai berjam-jam, maka ada kompensasi yang bisa diberikan.

burstable VPS CPU
burstable VPS CPU

Contohnya Alibaba Cloud dan AWS membatasi dengan sistem kredit. Jika CPU dalam keadaan idle, maka kita diberikan kredit, jika VPS burst dalam periode waktu tertentu dan melewati % CPU usage tertentu, kredit akan dikurangi. Jika kredit habis, maka VPS kita tidak bisa burst lagi, alias dibatasi kinerja load CPU kita. Baca: Alibaba Coud shared/burstable. Tetapi penyedia hosting lain seperti Upcloud, Vultr misalnya akan memberikan memberikan peringatan, dan baru akan mensuspen setelah burstable terjadi dalam beberapa hari. GCP malah sepertinya tidak ada batasan burstable, soalnya VPS saya di GCP pernah burst lewat dari 100% CPU load (konstan naik-turun) selama sebulan, tetapi tidak ada peringatan.

Dedicated hosting

Dedicated hosting seperti rumah, semuanya kita atur sendiri dan tidak ada pembatasan resources dalam pemakaiannya. Semua sumberdaya CPU kita miliki secara penuh dan terisolasi, sehingga tidak akan terpengaruh dan mempengaruhi CPU atau website lain yang ada di hosting tersebut.

Ilustrasi rumah & Dedicated Hosting
Ilustrasi rumah & Dedicated Hosting

Kelebihannya sama dengan yang semi dedicated hosting. Tetapi kelemahannya adalah harga yang lebih mahal. Tentu saja karena dedicated hosting ini sangat ekslusif untuk satu konsumen saja, dan biasanya memiliki spesifikasi CPU yang tinggi.

Ada istilah bare metal pada dedicated cloud. Bare metal adalah komputer fisik secara utuh. Menyewa bare metal artinya kita menyewa sebuah satu buah CPU utuh, atau menyewa rak server. Bare metal tidak divirtualiasi, alias bukan virtual CPU. Sebuah CPU dapat dibagi menjadi beberapa virtual CPU, bare metal tidak dibagi-bagi lagi. Harga sewa bare metal biasanya lebih mahal dari virtual CPU.

Jadi dedicated CPU tidak harus selalu bare metal, bisa juga dan kebanyakan adalah virtual CPU. Untuk hosting yang menyewakan bare metal bisanya langsung memberi nama produknya bare metal.

Dalam penyewaan sebuah semi dan dedicated hosting, tidak berarti kita hanya bisa memasang satu website saja pada dedicated host atau semi dedicated host tersebut, terserah kita mau dipasang berapa website/wordpress/aplikasi di dalamnya. Sedangkan pada shared host, serign dibatasi berapa banyak wordpress yang bisa kita install.

Seperti pada apartemen dan rumah, kita bisa memakai pembantu untuk merawat rumah atau apartemen. Pada semi dan dedicated hosting, kita juga bisa memakai aplikasi tambahan untuk mensetup dan maintenance server. Aplikasi kontrol panel VPS management, seperti Runcloud, Server Pilot, Ploi, plesk dan masih banyak lagi, akan mempersingkat waktu dan dan menyederhanakan proses untuk membuat dan menjaga website pada VPS. Dengan aplikasi-aplikasi ini kita tinggal mengarahkan seperti pada c-panel, pilihan dan fitur untuk website kita. Software pembantu VPS ini juga akan menjaga aplikasi pada server kita terupdate secara otomatis, sehingga server dan website lebih terjaga dari lubang sekuriti.

Salah satu contoh review dan banchmark untuk Dedicated Cloud, bisa dilihat di Review Dedicated VPS Vultr.

Hosting mana yang lebih baik?

Secara personal saya lebih suka VPS yang semi-dedicated. Dedicated hosting harganya masih mahal, dan kebutuhan website saya juga masih belum terlalu membutuhkan CPU yang terlalu tinggi.

Shared hosting lebih sering tidak terprediksi dan tidak terkontrol performance nya. Walaupun setup kita sudah bagus, tetapi tetangga yang menganggu bisa merusak performa website kita. Secara performa untuk harga yang sama, VPS bisa memberikan performa yang lebih baik dari shared hosting.

Semi dedicated VPS tidak selalu lebih mahal harganya dibandingkan shared hosting. Sekarang ini harganya VPS sangat bersaing, dan kita sudah bisa mendapatkan VPS yang lebih murah dibandingkan shared hosting. Kita hanya butuh sedikit adapatasi dan pembelajaran tentang bagaimana memanage VPS.