Review dan benchmark GCP (Google Cloud Platform) g1-small
Review dan benchmark GCP (Google Cloud Platform) g1-small

Review dan benchmark GCP (Google Cloud Platform) g1-small

Google mempunyai jaringan tersibuk di dunia, tetapi selalu bisa dihandle karena mereka mempunyai cloud network yang terbesar dan salah satu yang terbaik di dunia. Siapa yang pernah mengalami search engine google.com down? Rasanya hampir tidak pernah, padahal jumlah penggunanya per detik tidak terhitung banyaknya.

GCP (Google Cloud Platform)

GCP (Google Cloud Platform) adalah layanan cloud compute dari Google. Melalui layanan ini, kita bisa ikut numpang ke dalam jaringan/network komputer Google. Untuk yang ingin mencoba dahulu sebelum membeli, Google memberikan layanan GCP free trial yang sangat baik, untuk kita mencoba memakai layanan cloud platform mereka. Free trial seharga $300 yang bisa dipakai dalam waktu satu tahun, tanpa batasan untuk jenis produk.

Jika tagihan sudah lewat dari US$300, baru kita bayar sendiri. Kalau Alibaba Cloud memang memberikan gratis coba $300 juga, tetapi hanya untuk produk tertentu dan untuk ECS atau Virtual Computernya hanya untuk sebulan, untuk review Alibaba Cloud buka: Review & Benchmark Alibaba Cloud

Kalau dihitung di free trial google, kita mendapat jatah (300/12) = US$25 per bulan. Produk free trial GCP bisa kita jadikan untuk hosting website gratis selama setahun penuh. Untuk yang mau mencoba free trial GCP selama satu tahun, bisa mendaftar lewat halaman ini: cloud.google.com/free

GCP dan Wordpress

Produk dari GCP ini sangat banyak, tetapi secara fungsional dibagi atas: Compute, Storage, Networking, Stack Driver, Tools, Big Data, dan Artificial Intelligence. Untuk membuat website Wordpress, kita hanya akan memakai layanan Compute Engine dan Network.

Dengan menyewa sebuah VM instance (Virtual Machine instance) dari GCP, nantinya VM instance itu akan kita jadikan sebagai server (VPS) sebagai host website Wordpress. Kita akan memiliki kontrol penuh untuk memanage dan mengonfigurasi VM, jadi kita juga bebas untuk menginstall Wordpress sesuai kemauan kita. Tetapi Google juga sudah menyediakan image di marketplace, yang bisa kita pakai untuk menginstaal Wordpres dengan cepat (on click intallation). Ada yang gratis, BYOL (Bring Your Own License), dan juga berbayar.

Wordpress Gratis di GCP Marketplace
Wordpress Gratis di GCP Marketplace

Untuk yang versi gratis, Wordpress disediakan oleh beberapa partner Google seperti LiteSpeed, Bitnami, Jetware, Prime Strategy, dengan konfigurasi yang berbeda-beda. Kita bisa memilih sesuai preferensi dan budget kita, karena setiap image memberikan rekomendasi mesin virtual yang cocok disertai perkiraan biaya setiap bulannya. Tetapi kita juga bebas untuk menginstall sendiri dengan cara yang kita mau.

Biaya GCP

GCP menggunakan sistem biaya yang sedikit kompleks, dan biaya juga bisa berubah-ubah setiap bulan. Tidak ada paket-paket yang tinggal pakai seperti pada host/cloud compute lainnya. Ini contoh tagihan GCP yang saya dapat:

Contoh biaya server GCP
Contoh biaya server GCP

Komponen-komponen pada tagihan saya itu adalah: CPU, HDD, Traffic, Cloud DNS, dan Snapshot. Ada juga pengurangan (diskon) untuk pemakaian CPU yang menerus (compute engine sustained usage discount).

Jadi bukan hanya berdasarkan CPU, tetapi juga berdasarkan pemakain data lainnya, yang membuat biaya bulanannya bisa naik turun. Tetapi semua perincian detail bisa kita dapatkan dari menu billing, juga ada biaya bulan berjalan disertai prediksi (forcasted) untuk biaya akhir bulan. Secara pelaporan dan billing saya pikir GCP sudah sangat baik, baik untuk format pelaporan dan detail pelaporannya.

GCP juga menyediakan GCP Calculator cloud.google.com/products/calculator untuk menghitung estimasi biaya pemakaian produknya, dari situ kita bisa memilih kira-kira produk mana yang masih masuk dalam budget kita.

Data Center

Untuk lokasi server atau data center GCP, mereka ada di 20 region, dengan 61 Zona.

  •  
    Council Bluffs, Iowa, USA (us-central1)
  •  
    Jurong West, Singapore (asia-southeast1)
  •  
    St. Ghislain, Belgium (europe-west1)
  •  
    Tokyo, Japan (asia-northeast1)
  •  
    Changhua County, Taiwan (asia-east1)
  •  
    Mumbai, India (asia-south1)
  •  
    Sydney, Australia (australia-southeast1)
  •  
    Montréal, Canada (northamerica-northeast1)
  •  
    The Dalles, Oregon, USA (us-west1)
  •  
    Netherlands (europe-west4)
  •  
    Ashburn, Virginia, USA (us-east4)
  •  
    Hamina, Finland (europe-north1)
  •  
    Moncks Corner, South Carolina, USA (us-east1)
  •  
    Los Angeles, California (us-west2)
  •  
    São Paulo, Brazil (southamerica-east1)
  •  
    Hong Kong (asia-east2)
  •  
    London, UK (europe-west2)
  •  
    Zürich, Switzerland (europe-west6)
  •  
    Frankfurt, Germany (europe-west3)
  •  
    Osaka, Japan (asia-northeast2)

Indonesia masih Coming Soon!, yang diperkirakan akan hadir pada tahun 2020. Lokasi data center terdekat dengan Indonesia adalah Singapura, yang bisa kita jadikan pilihan terbaik untuk target visitor Indonesia. Setiap region memiliki ketersediaan produk yang berbeda-beda, jadi tidak semua produk bisa kita dapatkan pada semua region.

peta network google
peta network google

VM (Virtual machine)

VM adalah komputer yang akan kita pakai sebagai host untuk website kita. Kelasnya terdiri dari shared core, standard, high memory, high CPU, mega Memory, Ultra Memory, dan custom. Ada dua generasi CPU pada GCP, yaitu N1 untuk CPU platform Intel Skylake atau sebelumnya, dan N2 untuk CPU platform Intel Cascade Lake. Sepreti yang kita tahu, salah satu kelebihan VPS adalah scalable, jadi kita bisa mengganti-ganti spek CPU kalau perlu, dengan mudah.
Tersedia juga pilihan kalau mau menambahkan GPU dan setiap region mempunyai harga yang berbeda- beda.

HDD ( Hard Disk Drive )

Jenis HDD pada GCP virtual machine terdiri dari

  • SSD Persistent Disk
  • Standard persistent Disk

Pada HDD kita bia mengattach OS image, application Image, custom image (dari VM lain), snapshop, atau dari existing disk.

Traffic Fee: Premium Tier VS Standard Tier

Sama seperti cloud compute lainnya, ada traffic fee atau biaya yang harus kita bayar ketika VM/VPS kita diakses lewat internet.
Ini adalah kelebihan GCP dibandingkan jasa cloud compute lain. Google mempunyai infrastuktur yang sangat luas dan kuat, dan modern. Saya juga sudah mencoba dan merasakan kalau website yang di host di GCP ini wus wus sekali. Walaupun saya host di US, tetapi ketika dibuka di Indonesia, jauh lebih cepat dibandingkan website yang di host di Indonesia.
Google membagi networknya menjadi 2 jenis, yaitu: Premium Tier dan Standard Tier.

KategoriPREMIUM STANDARD
Network High performance routing Lower performance network
Network ServicesNetwork services such as Cloud Load Balancing are global (single VIP for backends in multiple regions)Network services such as Cloud Load Balancing are regional (one VIP per region)
Service LevelHigh performance and reliability, Low latency, Global SLAPerformance and availability comparable to other public cloud providers (lower than premium), no Global SLA
Use Case Performance, reliability, global footprint and user experience are your main considerationsCost is your main consideration, and you’re willing to trade-off some network performance
Plain VM instance Yes – GlobalYes – Regional
HTTP(S) Load Balancing (LB) Yes – Global Yes – Regional
TCP/SSL Proxy LB (non-HTTP traffic) Yes – Global Yes – Regional
Network / Internal LB Yes – Regional VIP (+ Client can be anywhere)Yes – Regional VIP (+ Client needs to be in same region)
Google Cloud Storage, Google Kubernetes EngineYesYes – Regional but only via LB
Cloud CDN Yes No
Cloud VPN/Cloud Router Yes No

Sumber: https://cloud.google.com/network-tiers/

Secara singkatnya, premium tier terbantu oleh jaringan global Google, semacam CDN, ssehingga pengunjung lebih cepat mencapai website kita. Standard Tier, tidak terbantu oleh jaringan global Google, sehingga pengunjung lebih lama mencapai website kita, tetapi harga trafficnya lebih murah.

Secara default, VM memakai premium tier, kalau mau memakai standard tier harus mengubah sendiri. Saya pernah baca kalau memakai premium tier performa website lebih cepat sampai 40%, jika dibandingkan dengan standard tier.
Harga traffic dihitung memakai satuan $ per GB, atau jumlah data yang tertransfer.
Premium Tier dihitung berdasarkan source dan destination, atau berdasarkan posisi server/VM yang kita pakai dan lokasi pengunjung. Sedangkan Standard tier hanya berdasarkan lokasi dari pengunjung.

Secara rata-rata harga traffic untuk GCP ada di kisaran $0.11-$0.12, lebih mahal daripada traffic fee Alibaba Cloud ($0.09 atau 0.06 jika menggunakan data transfer), tetapi lebih murah dari data tansfer AWS ($0.15/GB).

Static external IP

Ketika membuat VM, kita akan mendapatkan ephemeral IP, atau IP public yang sifatnya temporary, kalau VM kita delete lalu membuat VM baru, maka IP untuk VM baru itu akan berbeda lagi. Jadi kita perlu arahkan lagi website ke Ip yang baru.
Static/External Ip sama dengan Elastic IP atau Floating IP, yaitu IP yang kita tahan atau pinjam, yang bisa kita pakaikan pada VM. Jadi walaupun kita berganti-ganti VM, dengan static Ip ini kita bisa mendapatkan IP address yang sama. Harganya kalau dipakai (dipasang pada VM) tidak bayar, tetapi kalau tidak dipakai harganya $0.011 per jam.
(https://cloud.google.com/compute/network-pricing)
*Starting January 1st, 2020, you will be charged $0.004 per hour. Sepertinya nanti di 2020, walaupun dipakai static IP akan kena charge juga.

Benchmark

Untuk benchmark kali ini, saya memakai VM instance g1-small (1 vCPU, 1.7 GB Memory) yang masuk dalam kategori N1 shared, HDD SSD persistent disk 10GB, dengan lokasi/region server Singapore (asia-southeast1 zone b). Harga normalnya sekitar $17.76 per bulan, harganya memang cukup mahal. Dengan harga yang sama kita bisa mendapatkan spesifikasi CPU yang lebih tinggi pada provider cloud compute atau VPS Hosting lainnya. tetapi mari kita lihat performa CPU GCP gratis ini.

Memilih jenis CPU pada GCP Server
Memilih jenis CPU pada GCP Server

Bench.sh

Benchmark GCP g1-small Singapore, dengan menggunakan script bench.sh, hasilnya:

CPU model            : Intel(R) Xeon(R) CPU @ 2.20GHz
Number of cores      : 1
CPU frequency        : 2200.000 MHz
Total size of Disk   : 9.9 GB (1.4 GB Used)
Total amount of Mem  : 1687 MB (173 MB Used)
Total amount of Swap : 0 MB (0 MB Used)
System uptime        : 0 days, 0 hour 0 min
Load average         : 0.51, 0.16, 0.06
OS                   : Ubuntu 18.04.3 LTS
Arch                 : x86_64 (64 Bit)
Kernel               : 5.0.0-1025-gcp
----------------------------------------------------------------------
I/O speed(1st run)   : 37.0 MB/s
I/O speed(2nd run)   : 37.7 MB/s
I/O speed(3rd run)   : 37.6 MB/s
Average I/O speed    : 37.4 MB/s
----------------------------------------------------------------------
Node Name                       IPv4 address            Download Speed
CacheFly                        167.88.158.176          134MB/s       
Linode, Tokyo2, JP              139.162.65.37           32.1MB/s      
Linode, Singapore, SG           139.162.23.4            154MB/s       
Linode, London, UK              176.58.107.39           6.69MB/s      
Linode, Frankfurt, DE           139.162.130.8           7.39MB/s      
Linode, Fremont, CA             50.116.14.9             12.8MB/s      
Softlayer, Dallas, TX           173.192.68.18           5.42MB/s      
Softlayer, Seattle, WA          67.228.112.250          6.70MB/s      
Softlayer, Frankfurt, DE        159.122.69.4            3.11MB/s      
Softlayer, Singapore, SG        119.81.28.170           102MB/s       
Softlayer, HongKong, CN         119.81.130.170          31.0MB/s      

Pada VM GCP g1-small ini saya memilih hardisk SSD persistent disk, yang harganya lebih mahal dari standard persistent disk. Dari hasil benchmark, performa SSD I/O speed SSD GCP ini hanya di angka 37MB/s, tidak mencerminkan nilai HDD SSD rata-rata. Untuk download speed bagus (belum sangat bagus), dapat angka di atas 100MB/s untuk Singapura, dan puluhan MB/s untuk node lokasi Asia jauh lainnya.

Speedtest-cli

Menggunakan speedtest-cli script untuk mendapatkan kecepatan download dan upload pada titik yang lebih detail.

Jakarta

Retrieving speedtest.net configuration...
Testing from Google Cloud (35.247.140.176)...
Retrieving speedtest.net server list...
Retrieving information for the selected server...
Hosted by PT. Telekomunikasi Indonesia (Jakarta) [13984.96 km]: 24.177 ms
Testing download speed................................................................................
Download: 595.14 Mbit/s
Testing upload speed................................................................................................
Upload: 332.01 Mbit/s
Kecepatan download upload GCP g1-small Jakarta
Kecepatan download upload GCP g1-small Jakarta

Medan

Retrieving speedtest.net configuration...
Testing from Google Cloud (35.247.140.176)...
Retrieving speedtest.net server list...
Retrieving information for the selected server...
Hosted by PT. Telekomunikasi Indonesia (Medan) [13815.33 km]: 20.093 ms
Testing download speed................................................................................
Download: 602.60 Mbit/s
Testing upload speed................................................................................................
Upload: 341.21 Mbit/s
Kecepatan download upload GCP g1-small Medan
Kecepatan download upload GCP g1-small Medan

Manado

Retrieving speedtest.net configuration...
Testing from Google Cloud (35.247.140.176)...
Retrieving speedtest.net server list...
Retrieving information for the selected server...
Hosted by PT. Telekomunikasi Indonesia (Manado) [11918.85 km]: 47.282 ms
Testing download speed................................................................................
Download: 337.29 Mbit/s
Testing upload speed................................................................................................
Upload: 257.95 Mbit/s
Kecepatan download upload GCP g1-small Manado
Kecepatan download upload GCP g1-small Manado

Karena lokasi VPS ada di Singapura, maka tentu saja daerah Indonesia Barat (Sumatera) lebih cepat dari Indonesia Tengah dan Timur. Angka kecepatan juga bisa dibilang istimewa, hampir 5 kali lipat dari kecepatan Alibaba Cloud standard lokasi Jakarta.

GCP g1-small (1CPU/1.7GB)Ping (ms)Download (Mbps)Upload (Mbps)
Medan20603341
Jakarta24595332
Manado47337258

Geekbench

Untuk melihat performa CPU untuk berbagai aplikasi, dan bisa dibandingkan dengan lainnya, hasilnya:

Skor Benchmark Geekbench VPS GCP g1-small Singapore
Skor Benchmark Geekbench VPS GCP g1-small Singapore

Untuk hasil lengkap geekbenchnya :  https://browser.geekbench.com/v5/cpu/698165

Hasil Geekbench 5 untuk VM GCP g1-small Singapore gratis ini, Single-Core speed: 629, dan untuk Multi-Core speed: 622. Nilainya masuk dalam kategori normal untuk CPU dengan spesifikasi yang sejenis.

Kecepatan Wordpress

Hasil benchmark di atas lebih menunjukkan kemampuan server, sekarang kita lihat bagaimana performa CPU GCP ini jika dipasangkan Wordpress. Untuk wordpress pada VM ini, saya menginstallnya tidak memakai image Wordpress yang ada di marketplace GCP, tetapi memakai Runcloud. Runcloud merupakan control panel yang memudahkan kita untuk menginstal aplikasi dan website termasuk Wordpress pada VPS.

Tidak ada plugin tambahan atau settingan khusus yang saya buat baik di Runcloud maupun Wordpressnya.

Performa Kecepatan Wordpress pada GCP g1-small Singapura
Performa Kecepatan Wordpress pada GCP g1-small Singapura
GCP g-1 small SingaporeKecepatan (detik)Test dari
gtmetrix.com2.1Canada
pingdom.com0.4995Asia-Japan-Tokyo
webpagetest.org1.4Jakarta

Kecepatan yang cukup bagus pada Wordpress dan server yang belum di tuning dan pemakaian cache dan plugin akselerasi lainnya. Hasil dari pingdom.com terlalu cepat, mungkin servernya ada di Singapore juga :p

Stress Test

Stress test ini untuk melihat performa sever jika dikunjungi oleh banyak visitor secara bersamaan. Untuk simulasi stress test, saya menggunakan loader.io, dimana kita bisa memasukkan jumlah visitor dalam periode waktu tertentu, untuk melihat bagaimana kekuatan server dan Wordpress untuk menanganinya. Stress test ini lebih banyak dipengaruhi oleh performa server, tetapi bisa juga terpengaruh oleh plugin pada Wordpress.

Untuk itu, wordpressnya saya isi, agar lebih mirip dengan Wordpress yang aktif. Saya menggunakan theme gratis dari Astra dengan nama Custom Print, yang bisa kita pakai tanpa bayar termasuk demo kontennya. dan tidak menggakanplugin cache dan sejenisnya pada Wordpress.

Stress test Wordpress GCP-Runcloud
Stress test Wordpress GCP-Runcloud

Hasilnya ga bagus sama sekali, tetapi sepertinya ini karena settingan di runcloud yang perlu diatur lagi. Biasanya memang beberapa settingan sekuriti pada server bisa memblok kalau load yang datang terlalu banyak. Karena penasaran, masa Wordpress GCP sudah KO dengan stress test yang biasa-biasa saja, maka saya coba lagi pada cpu yang sama tetapi tidak menggunakan Runcloud, tetapi menggunakan Webinoly. Hasilnya:

Stress test Wordpress GCP-Webinoly
Stress test Wordpress GCP-Webinoly

Stress test menggunakan simulasi pengunjung 10.000 dalam waktu 30 detik. Dengan metode test:
Clients per test: Bagaimana performa server ketika 10000 user terhubung dalam 30 detik.
Maintain client load: Bagaimana performa server ketika ada load konstan dari 0-10000 pengunjung selama 30 detik.
GCP g-1 small bisa mempertahankan kinerjanya tanpa erorr sama sekali (0% err. rate), dan dengan timing yang cukup bagus.

Wordpress yang di host di GCP g1-small bekerja sangat baik, bisa menghandle 10.000 visitor yang masuk ke website waktu 30 detik. Jadi kegagalan tes pertama bukan karena GCP nya, tetapi karena runcloud. Bukan berarti Runcloud tidak bagus, tetapi perlu pengaturan lebih lagi pada konfigurasi Wordpressnya.

Kesimpulan

Walaupun secara performa CPU nya sendiri tidak terlalu istimewa, malah HDD performanya agak parah. Secara performa kecepatan, website Wordpress yang di host di VM GCP ini sangat baik. Stress test untuk melihat performa website ketika diakses banyak visitor juga masih stabil dan cepat.

GCP ini sedikit lebih kompleks, tetapi terbantu oleh Graphical user interface (GUI) untuk menu dan navigasi sangat bagus, responsive, dan mudah untuk dijelajahi, disertai juga dengan penyajian data dan informasi yang sangat detail.

Performa kecepatan yang GCP bagus ini sebanding dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan hosting/VPS lainnya. Walaupun tidak semudah membuat wordpress pada shared web hosting, tetapi secara performa jauh lebih bagus.